15 September 2009

Jatuh Cinta ... Ada Penjelasannya Dari Sudut Pandang Kesehatan



http://www.bentara-online.com/main//images/stories/celebrity/duo_maia.jpg

apakah ini namanya cinta
begitu membingungkan
aku kini sedang jatuh cinta
ku tanyakan mengapa

hatiku resah, hatiku gundah
semuanya jadi serba salah

aku mau makan, ku ingat kamu
aku sedang sedih, juga ku ingat kamu
aku sedang bosan, ku ingat kamu
oh cinta, inikah bila ku jatuh cinta

semua tertawa lihat tingkahku
lenyap jadi tak menentu
begini salah, begitu pun salah
ku tanyakan mengapa

apakah ini namanya cinta
begitu membingungkan

Hahaha ...gitu deh cuplikan lagu 'Ingat Kamu' dari Duo Maya, yang menggambarkan perasaan kita saat sedang jatuh cinta. Jatuh cinta bisa terjadi kapan saja, di mana saja, menimpa siapa saja ... nggak peduli masih TK, atau sudah uzur, nggak peduli masih sendiri atau sudah berpasangan.

Kenapa sih kok bisa timbul perasaan-perasaan di atas saat jatuh cinta pada seseorang? Ternyata menurut Helen E. Fisher, seorang ahli antropologi, ini dikarenakan proses kimia yang terjadi dalam tubuh seseorang. Ada beberapa jenis hormon yang dikeluarkan, antara lain :

1. Dopamin, disebut juga 'pleasure chemical', ini yang menimbulkan kekuatan, kegembiraan luar biasa, konsentrasi ke pasangan, serta dorongan yang kuat untuk memberi.

2. Norepinefrin, hormon yang satu ini membuat jantung kita terpacu (deg-degan), pembuluh darah melebar ('blushing'), makan tak enak (nih bisa buat diet wkwkwk ...), tidur tak nyenyak, jadi hiperaktif, gelisah.

3. Feromon, hormon yang terkandung dalam bau badan khas seseorang (konsentrasi tertinggi di kelenjar keringat di ketiak ... huek huek dah ...) dan dapat dideteksi oleh saraf-saraf penciuman pasangannya, membuat saling tertarik dan tahu 'this is the right one for me'.

4. Oksitosin, membuat libido kita meningkat, ingin dekat-dekat sama yayang, ingin dipeluk, dicium, dst. dst. dst. ... selanjutnya terserah Anda hahaha ... Hati-hati buat yang belum resmi nikah, nenek bilang itu berbahaya !!! Apalagi kalau digabung dengan kerja hormon Endorfin yang menimbulkan rasa aman dan damai.

Efek hormon-hormon di atas dapat bertahan lama atau tidak, tergantung pasangan tersebut. Saat efeknya sudah berkurang, kita akan kembali ditarik ke dunia nyata. Pasangan yang tadinya kelihatan sempurna di mata kita, akan mulai terlihat kekurangannya di sana sini. Bila benar-benar mencintainya, kita akan dapat saling beradaptasi dan melanjutkan hubungan sampai maut memisahkan.

Bagaimana kalau jatuh cinta ini terjadi saat kita sudah punya pasangan? Kurasa jalan terbaik, nikmati saja. Cinta itu anugerah. Kita tidak minta untuk jatuh cinta, itu bisa terjadi begitu saja, selalu membuat hidup ini jadi berwarna dan indah. Asal kita tahu sampai sejauh mana batas yang boleh kita ambil. Kalau merasa bakalan tidak bisa mengontrolnya, ya STOP, jangan bermain api!

Keputusan untuk tetap bertahan pada komitmen awal atau tidak, ada di tangan pelaku masing-masing. Jangan bilang khilaf atau 'ada setan lewat', saat memutuskan untuk merusak komitmen awal kita. Itu jawaban paling tidak masuk akal dan tidak dewasa sama sekali. Apa pun itu, pilihan akhir tetap di tangan kita, lengkap dengan segala konsekuensi di belakangnya.

Batam, 15 September 2009, 13.43
- diambil dari berbagai sumber -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar