31 Maret 2010

Jemari Lentik Menari





Jemari lentik menari di antara benang sutera
Merajut cinta untuk sang kekasih
Bermain di antara batas asa dan impian

Seutas sayang sertai setiap langkah
Baris demi baris beriring rinai rindu yang membuncah
Beralur senandung puisi hati mengharu biru

Setiap kenangan manis
Di sela-sela kegetiran
Gambarkan lekuk liku motifnya

Setiap suka yang hadir
Di sela duka bersama sang raja
Gambarkan detil coraknya

Sulaman indah di tepian sari
Tuk mengenang ucapan sayang
Tuk hadirkan kembali setiap belai dan kecupan lembut

Dalam tautan kalbu
Jemari lentik trus menari
Mengucap janji tuk mencinta belahan jiwa sampai akhir

Batam, 31 Maret 2010, 20.27

Sumber gambar : http://kureaa-love.deviantart.com/art/Deadly-Red-153259359

28 Maret 2010

Penari













Lenggak lenggokmu ayu
Dalam iringan gamelan mendayu
Diselingi ketipang ketipung
Berbaur alunan merdu seruling bambu

Semua mata tak dapat berpaling
Dirimu berlaku bagaikan maling
Mencuri hati yang memandang pangling
Sawer ditebar ke sekeliling

"Tarik, Mang" serumu manja
Senyum cantik tersungging di bibir merah
Kerlingan matamu buat dag dig dug
Goyang pinggulmu buat nyut-nyutan

Penari oh penari
Berjuang hidup dari panggung ke panggung
Kau hangatkan suasana dengan gemulaimu
Demi mencari sesuap nasi

Batam, 29 Maret 2010, 09.54

Sumber gambar : http://badrus.deviantart.com/art/Maskentanz-104258487

26 Maret 2010

Tentang Kamu

Bosan aku bertanya
Lelah aku berkelit
Kunikmati saja apa yang berlaku

Kakiku takbisa berhenti bergerak
Menari mengikuti irama jiwamu
Seperti candu kaukuasai hatiku

Aku menyerah sudah
Bagai kunang-kunang terpesona tarian api nan indah
Kutahu bahaya tapi tak mampu menjauh

Kau buat diriku meleleh
Melebur saat bersamamu
Kau bentuk diriku sesuai maumu

Aku menikmatinya
Mengalir mengikuti alur
Menyatu dalam nadimu

Cinta memabukkanku
Rindu menulikanku
Masih haruskah kuingkari hadirmu?

Batam, 25 Maret 2010, jam 05.17
... in the end of a night shift ...

Sumber gambar : http://thetragictruth-of-me.deviantart.com/art/In-Memory-Of-Innocence-30822517

23 Maret 2010

Menjadi Tua dengan Hati Belia













Menghadapi pasien geriatri (lanjut usia) memang susah-susah gampang. Banyak peristiwa, dari yang lucu sampai yang menyedihkan kutemui di RS. Secara psikis, mereka lebih sensitif. Mudah tersinggung, depresi, dan menangis, jadi pelupa. Sikap dan tingkah lakunya cenderung kembali seperti anak kecil. Secara fisik sudah banyak terjadi kemunduran. Banyak penyakit degeneratif menahun (akibat proses penuaan) yang terjadi pada diri mereka. Mulai dari yang masih bisa dikontrol, seperti Diabetes Melitus (kencing manis), Hipertensi (tekanan darah tinggi), dll. Sampai yang memang sudah tidak bisa diapa-apakan lagi, seperti keganasan atau kelainan organ yang sudah stadium akhir (gagal ginjal kronis yang sudah harus cuci darah terus misalnya.


Beberapa hari yang lalu ada sebuah kejadian lucu. Seorang Oma yang dirawat karena lambungnya terluka parah. Mungkin karena banyak makan jamu-jamuan penghilang rasa sakit. Sehubungan dengan lututnya yang sering nyeri bila berjalan. Kalau sudah kambuh, makan minum juga susah. Muntah ada darahnya, buang air besarnya juga jadi hitam seperti aspal karena mengandung darah yang sudah bercampur dengan asam lambung. Si Oma pura-pura pingsan di kamar mandi. Walaaahhhh … kami pusing dibuatnya. Waktu dicek tekanan darah, frekuensi nadi, pernafasannya baik-baik saja. Cuma karena merasa tidak diperhatikan, Beliau curhat sambil berurai air mata mengatakan bahwa anak-anaknya ingin dia cepat mati. Sudah tidak sayang lagi ke dia. Pasien sebelah yang sekamar dengannya saja ditunggui, dia sendiri tidak .

Lain lagi yang menimpa seorang Opa di ruang lain. Keluarganya sangat sayang dan perhatian ke Beliau. Malangnya tidak ada yang bisa diperbuat karena Si Opa menderita kanker lambung stadium akhir. Kondisi badannya yang lemah naik turun dengan cepat hanya dalam hitungan hari. Makanan padat sudah tidak bisa dinikmati lagi, hanya susu dan diet cair. Beberapa hari sekali butuh transfusi darah karena perdarahan yang terjadi dalam lambungnya. Selang oksigen di hidung dilepas, selang lambung ditarik. Pokoknya semau dia saja. Terapi yang bisa diberikan hanya suportif. Kami hanya bisa membuat Opa senyaman mungkin, menjaga kualitas hidup sebisanya, mengurangi penderitaan dalam menghadapi saat-saat terakhir kankernya.

Penanganan problem geriatri memang harus terpadu oleh beberapa dokter ahli di berbagai bidang, juga psikolog. Dukungan keluarga, teman, lingkungan sangat penting. Dari sisi kerohanian juga sangat diperlukan. Terapi terbaik adalah secara holistik, menyeluruh. Ini yang tidak mudah dilaksanakan. Kadang yang harus diterapi bukan hanya pasien, tapi juga keluarganya.

Menghadapi penyakit-penyakit menahun yang diderita orang tua kita, sebenarnya dapat membuat kita lebih siap untuk menghadapi perpisahan yang akan terjadi. Tapi kalau bisa memilih, kita pasti ingin meninggal dengan cepat dengan penderitaan sesedikit mungkin. Seringkali tidak tega melihat pasien-pasien yang hidup segan, mati tak mau. Mereka harus berbaring bertahun-tahun setelah terkena stroke (pecahnya atau sumbatan yang terjadi di pembuluh darah di otak), misalnya. Tergantung sepenuhnya dengan orang lain. Kalau tidak terawat dengan baik, lidahnya jadi berjamur, tidak bisa makan minum. Punggung dan pantat yang sering terkena tekanan bisa luka sampai berlubang karena posisi badan yang tidak diubah beberapa kali dalam sehari. Kadang pengasuhnya memang tidak mengerti akan hal itu. Iya kalau penderitaan tersebut terjadi saat usia memang sudah tua, yang umurnya juga sudah bonus, hidup tidak lama lagi. Bagaimana seandainya hal ini terjadi saat masih kecil atau usia produktif, misal karena kecelakaan atau cacat dari kecil?

Menjadi tua adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari oleh siapa pun. Mau secantik dan seganteng apa pun asalnya. Walau dengan usaha sekeras dan semahal apa pun, kita semua tetap akan mengalaminya. Karena itu sudah merupakan bagian dari sebuah paket kehidupan. Semua ada expired date-nya. Justru dengan menjadi tua, banyak pengalaman yang bisa kita pelajari. Membuat kita menjadi matang, dewasa dalam berpikir dan mengambil keputusan, menjadi lebih bijaksana dalam memaknai hidup. Dengan menjadi tua, kita seharusnya bersyukur dapat mengecap dan menikmati warna-warni kehidupan. Yang penting bagaimana menjaga karunia kesehatan selagi masih kita miliki. Dengan tidak melakukan kebiasaan-kebiasaan yang dapat mempercepat turunnya kualitas hidup kita di kemudian hari. Mari bersama menjadi tua dengan hati yang selalu belia.

Batam, 23 Maret 2010, jam 13.49

Sumber gambar : http://barry8chika.deviantart.com/art/Young-at-Heart-2-115166770

19 Maret 2010

Terlanjur










Benarkah itu cinta?
Di saat ...
Pekat kepalaku berisi tentangmu
Dirimu ada di tiap tarikan nafasku
Hatiku berubah menjadi ribuan kupu-kupu kecil waktu tak sengaja tersentuh olehmu
Banyak lonceng berdenting waktu kau menatapmu
Aliran darahku serasa berhenti hanya dengan mendengar suaramu

Benarkah itu rindu?
Di saat ...
Kepalaku terasa sakit tanpa kehadiranmu
Nafasku tersekat bila tak kulihat bayang wajahmu
Diriku mematung waktu tak kurasa lagi sentuhan lembutmu
Dunia terasa hampa tanpa tatap sayangmu
Aku menjadi beku tanpa suaramu hiasi hariku

Apa yang harus kulakukan?
Terlanjur sudah ...
Kau merebut hatiku
Kunikmati anggur sayangmu
Kau buat aku mabuk kepayang
Kau mengisi mimpi-mimpi indahku
Kau menyatu dalam darah dan jiwaku

Batam, 19 Maret 2010, jam 20.10
... with Island of Dreams ...

Sumber gambar : http://bloodonthemoon5.deviantart.com/art/My-Heart-Will-Go-On-109612229

17 Maret 2010

Hariku Indah










Hari ini hatiku seringan bulu
Melayang mengikuti kemana angin membawa
Kutarik nafas dalam-dalam
Kuhembuskan kembali perlahan dengan lega

Damai rasa di hati
Tak ada lagi kekhawatiran
Tak ada lagi keresahan
Semua mengalir perlahan tapi pasti

Api kemarahan tlah padam
Hari-hari kacau tlah sirna
Terangkat sampai ke dasarnya
Kuali emosi membara yang kemarin kupanggul

Aku siap berlari kembali
Terbang dengan sayap cantik terkembang
Menari di antara awan
Mengulang canda dengan Sang Surya

Semua tampak begitu indah
Hatiku dipenuhi cinta
Siap kubagi ke semua
Terlalu berlimpah untukku sendiri

Ingin kupeluk setiap orang yang kutemui
Tersenyum manis pada dunia
Hapus semua air matamu, Kawan
Mari kutunjukkan masih ada hari esok yang indah

Menarilah bersamaku
Sambil kita mainkan lagu cinta
Bergandeng tangan bersama
Menyongsong pelangi sehabis hujan

Batam, 17 Maret 2010, jam 17.30
... lagi nyantai di poli umum, sambil dengerin lagu spa ...

Sumber gambar : http://reyessick.deviantart.com/art/Feather-2-35843249

15 Maret 2010

Jiwaku Sekarat












Jiwaku akan mati
Di saat tak ada lagi sayang
Di saat tak ada lagi alasan tuk mencinta

Aliran darahku membiru beku
Nafas hidup ini kan lenyap
Kelu tanpa cinta

Udara yang kuhirup semakin pekat dengan kebencian
Nyawa makhluk hidup sudah tak bernilai
Emosi terumbar tanpa dipikir

Cinta kasih yang murni makin sulit didapat
Tak ada uang, tak ada sayang
Banyak yang menjual cinta demi sesuap nasi, demi kemewahan, bahkan kedudukan

Hati ini menjerit pilu
Sayap indahnya rusak parah sekarat
Cahaya jiwaku meredup

Masih adakah cinta yang tersisa?
Untuk menerangi dunia
Dalam sisa waktuku

Batam, 15 Maret 2010, jam 19.57
... Remember by Gita Gutawa ...

Sumber gambar : http://lucaszoltowski.deviantart.com/art/Broken-Heart-100575924

13 Maret 2010

Capekkk Deeehhh !!!













Hatiku sedang letih
Untuk berlakon menjadi si kuat
Si tegar yang selalu dapat menguasai keadaan genting
Si tenang yang dapat menyejukkan hati yang luka

Hatiku berontak
Aku mau menjadi si lemah
Si cengeng yang bisa juga mewek
Si rapuh yang butuh pelukan penguat hati

Ingin libur sesaat
Dari peran seorang isteri
Seorang ibu
Seorang penyembuh

Melepas semua topeng
Keprofesionalitasan
Keseriusan
Kesopanan

Kubutuh istirahat panjang
Agar hatiku kembali sejuk
Pikiranku kembali jernih
Perasaanku kembali stabil

Spa melambai-lambai menunggu
Mau pijat plus luluran dulu
Mau mandeg BBan dulu
Bisa nggak ya ?

Batam, 14 Maret 2010, jam 00.05

Sumber gambar : http://fhrankee.deviantart.com/art/Fireflies-157124109

My Reflection













Tiba-tiba rasa bosan itu datang menghampiri
Terhadap segala bentuk keteraturan
Aku ingin menjadi gila sesaat
Di antara semua kewarasan di sekelilingku

Tiap orang sesekali butuh ruang sendiri
Lepas dari rumah yang dia tinggali
Lepas dari segala yang dia kenal
Keluar dari rutinitas yang dia kerjakan

Waktu yang pas buat mencari
Apa yang yang paling bernilai di hidup ini
Dalam hati dalam benakku
Apa yang paling berharga buat diperjuangkan

Hidup itu sendirikah?
Waktu yang terus berjalan dan berubah?
Keluarga dan teman-temanku?
Pekerjaan dan harta yang kudapat?

Siapalah aku ini ?
Hanya sesuatu yang terdiri atas sekumpulan zat
Yang jadi dikenal karena orang memanggilku dengan sebuah nama
Hanya bagian yang sangat kecil dari sesuatu yang sangat besar

Apa yang membuatku layak diperhitungkan
Adalah yang bisa kuberikan ke lingkungan
Apakah dapat membuatnya menjadi lebih baik
Di luar itu semua diriku hanya buntelan daging, kentut, darah, dan nanah

Apa sesuatu yang disebut aku ini cukup berharga untuk dipertahankan
Kalau tiap hari hanya diisi dengan makan, tidur, dan sex
Tidak akan berbeda dengan ayam atau anjing tetangga
Cuma bagus sebagai peliharaan tidak layak menjadi tuan

Mempertahankan keseimbangan dalam hidup ini sangat penting
Seimbang antara kerja dan istirahat
Seimbang antara karier dan keluarga
Seimbang antara hura-hura dan kewajiban

Setiap hari aku dihadapkan pada pilihan
Pilihan untuk selalu berpikir baik
Pilihan untuk selalu berbuat dan berucap baik
Atau sebaliknya …

Semua pilihan selalu ada konsekuensinya
Hidupku adalah tanggung jawabku sendiri
Percuma jadikan Tuhan atau setan sebagai kambing hitam
Karena apa pun yang terjadi, itu kumpulan dari pilihan dan konsekuensi yang sudah kuambil

Jadi nggak ada salahnya kalau aku mau gila sesaat
Asal tahu batas kegilaan yang boleh diambil
Asal kegilaan itu tidak merugikan orang lain
Karena apa pun yang kuperbuat akan kembali ke diri sendiri ... karma ...

Batam, 13 Maret 2010, jam 19.26

Sumber gambar : http://blackme.deviantart.com/art/The-Angel-and-the-Devil-II-18265784

12 Maret 2010

Usai Hujan Semalam













Sisa rinai hujan di balik jendela
Beriring tetesan air menerpa atap
Merebak bau tanah dan rumput yang basah
Angin semilir sejukkan hati

Malam ini Sang Chandra menghilang
Bintang pun enggan tampakkan diri
Mendung masih menutup cahya indahnya
Buat malamku semakin kelam

Sekawanan jangkrik sesekali berderik
Bersahutan dengan suara katak
Bernyanyi bersama mainkan simfoni
Lagu nan indah seusai hujan

Selamat tidur Kandaku sayang
Mimpi indahlah tentang diriku
Peluk rinduku slalu sertai
Di langit ke tujuh kita bertemu

Batam, 13 Maret 2010, jam 00.03

Sumber gambar : http://rivana.deviantart.com/art/Midsummer-Night-s-Dream-54328386

06 Maret 2010

Rindu Meraja di Singgasana Hati













Memetik dawai memuja sang dewi malam
Memeluk purnama di antara bayang awan
Selimut kelamnya berhias kejora
Terkatup mata mengingatmu kesekian kali

Senyum terkulum beribu arti
Ciuman lembut dan belaian sayangmu
Berdebar serasa di awang-awang
Tersipu pipi merona merah jambu
Duhai sayangku pujaan dinda
Apalah arti lewati hari tanpamu
Biar pun waktu dan jarak memisahkan
Cintamu kan slalu membalut hati

Kutitip rinduku pada sang dewi
Jagalah sepotong hati yang masih tertinggal di sana
Berharap bertemu kembali suatu saat nanti
Bersama nikmati gita cinta juwita malam

Batam, 7 Maret 2010, 03.16
... Moonlight by Yiruma ...

Sumber gambar : http://darkvenuspersephonae.deviantart.com/art/The-violin-player-II-68444254

01 Maret 2010

Andai Dia Tahu



Dua anak manusia itu duduk berdampingan. Memandang kejauhan tak saling bicara. Suara debur ombak yang memecah pantai, tidak lagi terdengar indah di telinga. Angin laut lembut membelai wajah, pasir putih di sela jemari … tak ada yang sanggup menarik perhatian mereka. Senja itu terasa panjang nyaris abadi. Sesekali Bayu menengok Agni. Banyak kata yang ingin terucap tapi hanya tersekat di tenggorokan.

Kata-kata Agni masih terngiang di telinganya,”Aku harus pergi jauh dari sini. Mungkin kita takkan bertemu lagi.” Kata itu singkat, tapi bermakna sangat dalam. Bukan itu yang ingin didengar dari mulut makhluk indah yang disayanginya itu.

Mereka sudah bersahabat sejak kecil. Agni adalah nafas dalam hidup Bayu. Dia sudah sangat terbiasa dengan kehadirannya. Apa saja bisa menjadi bahan pembicaraan buat mereka. Bayu selalu ada untuknya, juga sebaliknya. Di saat salah satu jatuh cinta, di saat hati hancur karena kecewa. Di saat semua tampak indah, di saat dunia meninggalkannya. Kedekatan hati mereka tak terlihat, tapi sangat kental terasa.

Saat kata-kata tersebut keluar dari mulut cantik itu, serasa ada sesuatu yang hilang. Bagai petir menyambar di siang bolong. Sebongkah besar hatinya terenggut. Tak pernah terpikir ada hari di mana tak kan ada Agni. Tak pernah ada kata cinta di antara mereka. Mungkin tak ada yang berani menyebut kata itu terlebih dulu. Tak ada yang ingin merusak persahabatan indah yang tlah lama terjalin.

Apakah sekarang semua sudah terlambat …

Tampak begitu indah
Sekaligus menyakitkan
Tak mungkin dikatakan cukup rasakan

Sama-sama tahu
Sekaligus tak mau tahu
Tak dapat kuingkari ntah dengannya

Hujan merah basahi hati
Sebagian sukma lenyap terseka
Luka itu menganga berdarah


Mata Agni basah sudah. Pedih sekali hatinya. Tak mungkin untuk mengatakan alasan sebenarnya mengapa ia harus pergi. Waktunya tinggal beberapa bulan lagi. Tumor otak yang divoniskan dokter kepadanya kemarin, sudah terlampau besar untuk dioperasi, anak sebarnya sudah mulai didapat di tempat lain. Sakit kepala yang selama ini sering terjadi padanya, ternyata ada yang mendasari. Ada yang mendalangi.

“Aku ingin kau tetap mengingatku seperti saat ini, Yu. Begitu juga aku ingin mengingatmu sebagai dirimu sekarang. Di saat aku masih terlihat cantik dan sehat. Di saat ingatanku masih utuh,” teriaknya dalam hati. “Aku tidak ingin kau melihat penderitaanku nanti. Biar kulewatkan saat itu sendiri. Aku tidak mau melihatmu sedih.”

Kurasa takkan bertemu lagi
Seabad rindu kan tak terjawab
Gaung sedih tak mungkin terucap

Walau mata terpejam kutindih gunung
Rasa itu tak mau pergi
Bara api di pelupuknya


Senja itu akhirnya berakhir juga, hati Bayu mencair tak bersisa. Ia hanya dapat memandang bahu perempuan terkasihnya, saat sahabat belahan jiwanya beranjak menjauh. Ingin menahannya selama mungkin di sini, paling tidak selama sisa malam ini. Tapi tidak ada yang keluar dari mulutnya … senyap tanpa suara … “Akankah suatu saat kita bisa bertemu kembali, akankah saat itu kan datang lagi? Doaku selalu untukmu, di mana pun engkau berada, Agniku sayang …”

Biar tersimpan saja dalam satu ruang hati
Rasa yang tak dapat kucegah hadirnya
Yang takkan pernah tersampaikan padanya


Cinta itu memang rumit. Datang dan pergi sesuka dia. Mengalir begitu saja, sering tanpa sempat disadari. Mengobrak-abrik hati anak manusia. Seperti batu yang terlempar di batas air yang tenang, riaknya segera hilang kembali seperti tak pernah terjadi apa pun.

Cinta yang tulus dan dalam muncul melalui suatu proses yang panjang. Takkan ada begitu saja dengan mudah tanpa alasan. Benang merahnya sulit terlihat. Masih perlukah dibahas dan dipertanyakan? Dia kan abadi di dalam hati. Memberi warna di kehidupan pemiliknya …

Batam, 24 Februari 2010, 23.21

Sumber gambar : http://i523.photobucket.com/albums/w354/BabyUgs/Hearts/HeartBroken.jpg