23 Oktober 2009

Kecantikan Fisik vs Inner Beauty


www.brideonline.com.au/...
/images/img2.jpg

Semalam aku ngobrol dengan rekan-rekan perawat jaga UGD. Kebetulan yang jaga banyak yang lelaki hari ini. Aku melemparkan pertanyaan,”Kalo kalian liat cewek pake baju kurang bahan, apa pendapat kalian?” Rata-rata jawabannya, “Wah ya seneng dong, pemandangan indah gratis nggak boleh ditolak. Apalagi kalau ceweknya seperti Luna Maya hehe … siapa yang nggak ngiler?”
“Kalo misalkan kalian demen sama cewek itu, akankah untuk jangka panjang atau sesaat?”, tanyaku lagi.
“Sesaat !” Rata-rata begitu jawaban yang kudapat dari mereka, sebagian menjawab,"Tergantung sikap dan kepribadiannya yang terlihat setelah kenal."
“Apa sih yang kalian cari dari seorang calon pasangan hidup?” (selain jawaban di atas)
“Nyambung nggak denganku saat diajak ngobrol”
“Sama nggak prinsip-prinsip hidupnya denganku”

Fisik memang dapat menarik perhatian lawan jenis di awal, untuk menoleh ke kita. Tapi setelah itu yang dilihat pasti hal-hal yang lebih dalam dari itu. Banyak perempuan atau laki-laki yang berusaha mati-matian untuk berdandan, mengejar kesempurnaan fisik, demi pendapat orang tentangnya. Sebenarnya penting nggak sih?

Menurutku merawat diri tetap perlu dilakukan, wajib malahan hukumnya. Mulai saja dengan makan makanan yang bergizi, istirahat cukup (yang ini masih sulit kulakukan hehe ...), banyak minum air putih, dan berolah raga. Tujuannya bukan demi memuaskan mata lawan jenis, tetapi terutama demi kesehatan kita sendiri. Mobil saja harus dirawat supaya awet dipakai bertahun-tahun, apalagi badan kita. Mobil bisa hanya dipakai sesekali, badan kita kan setiap saat terpakai. Di saat tidur sekali pun.



Dandan, tampil elegan dan seksi … hmmm kenapa nggak, kalau memang body mendukung. Asal tidak berkesan murahan dan sesuai sikon. Karena kesan pertama sangat penting, baik di pergaulan mau pun tempat kerja. Tapi tidak perlu berlebihan. Nggak perlu menor sampai seperti topeng monyet. Yang penting rapi dan enak dilihat. Make up hanya berfungsi untuk menutupi kekurangan fisik kita dan menonjolkan kelebihannya. Atau berpakaian kurang bahan sampai pakaian dalamnya kemana-mana. Kelihatan pusernya, tapi pusernya nggak pernah dibersihin ... wadoowww... yang lihat langsung ill feel.

Terbayang nggak, kalau suami kita pulang, kitanya selalu pakai daster yang bau asap dapur, muka masih kemilau berminyak, rambut masih awut-awutan dengan rol di sana sini. Atau nggak pernah menjaga badan, biar saja gembrot, toh sudah laku. Waaahhhh setan aja ngabur kali hahaha … apalagi pasangan hidup kita. Nggak salah lho, kalau kemudian si dia pindah ke lain hati, lihat teman kantornya yang cantik-cantik. Juga sebaliknya dengan lelaki yang gendut, bau rokok plus keringat asem seperti paman-paman, nggak pernah cukuran, rambut gondrong nggak keurus, sudah begitu rupanya jelek lagi hahaha ... Ngomongnya nggak mutu pula. Kapan lakunya?

Wangi perlu dong ! Mandi minimal dua kali sehari, apalagi kalau bau badannya cepat timbul. Rajin menyikat dan merawat gigi untuk terhindar dari ompong dini dan bau mulut yang membuat orang menutup hidung. Nggak perlu sampai pakai minyak nyong-nyong sebotol. Yang penting nggak bau saja, yang notabene ada banyak kuman di situ.

Fisik yang sehat akan selalu enak dipandang, apalagi ditunjang dengan hati dan pikiran yang sehat. Keindahan fisik bisa lapuk dimakan usia, kecantikan dan ketampanan tidak kekal. Tapi selama seseorang hati dan pikirannya selalu bersih, terjaga dengan baik, punya prinsip hidup dan sikap yang oke, smart, enak diajak ngobrol. Orang-orang tidak akan meninggalkannya. Dia akan selalu dinanti, dirindukan banyak orang, kapan pun dan di mana pun dia berada. Lebih sulit untuk tidak jatuh cinta pada orang jenis ini. Jadi dari pada hanya jadi objek nafsu sesaat, bukankah lebih baik selalu mengasah inner beauty yang bisa jadi modal jangka panjang kita?

Batam, 24 Oktober 2009, jam 03.25
... lagi jaga malam UGD ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar