10 Desember 2008

Why I Love Him So ...

Cuaca mendung di luar, genangan air masih tersisa di mana-mana. Sambil mendengar denting piano mengalun lembut di telingaku... aku mulai merenung 'why I love him so?' Dia bukan orang terganteng yang pernah kutemui dalam hidupku. Apalagi dulu dengan kacamata gedenya dan kurus cekingnya ... bener-bener jauh dari 'bagus'. Tapi sesuatu di dirinya membuatku merasa 'he is the right one for me'.
Cinta kami sekarang bukan lagi cinta yang menggebu-gebu, panas membakar hati yang sedang kasmaran... lebih terasa lembut, hangat, tenang mengalir seperti air. I feel secure in it. Dia bukan orang yang romantis, selalu memujaku dengan puisi dan bunga... bukan banget hehe... tapi dia selalu menunjukkan dengan perhatiannya, memahamiku, dan menerimaku apa adanya. Itulah suamiku tersayang. Dia juga sayang sekali dengan buah cinta kami... Jalan pikiran kami nyambung, prinsip kami sebagian besar sama. Kalaupun ada perbedaan, bukan yang benar-benar tidak ada jalan tengahnya. Musik dan kesenangan kami pun mirip. Aku bisa menjadi diri sendiri saat bersamanya, tidak perlu berpura-pura untuk menyenangkan hatinya. I hope can spend the rest of my life with him ... the one that I love ... Denting piano masih terus mengalun, masih membuat hatiku tersentuh ...

Batam, December 8th 2008, 08.35

Tidak ada komentar:

Posting Komentar