menulis adalah sebuah terapi jiwa untuk mempertahankan kewarasan di tengah kemunafikan dunia
21 Agustus 2010
Indonesia Merdeka?
Maknanya kujauh dari mengerti
Sebatas pencicip sudah kurasa
Sebagai penikmat masih patut ditanya
Banyak peristiwa di Tanah Airku
Timpang somplak gumpil berserakan
Tak tertambal oleh semen atau pun lem super kuat
Terbakar hati melihat tingkah laku edan
Sebagian anggota dewan yang terhormat
Petentang-petenteng menikmati tetesan keringat rakyat
Mulut manis buaya berikut janji-janji surga
Tinggal judul saat benar terpilih masuk arena
Libas sirna tak tersisa walau hanya baunya
Waktu ditagih tinggal, "Oups sudah lupa tuh !"
Sambil kipas-kipas pakai duit rakyat jelata
Kenyataan yang ada sekarang ...
Orang miskin tak berhak sakit
Boro-boro sekolah setinggi langit
Perut dipilin jadi sebiting biar tidak kelaparan
Si kaya makin berduit
Si miskin gali kubur sendiri
Sekali lagi dengan catatan ...
Petak tanah kubur masih terbeli
Kalau tidak, ya dilarung ke laut saja
Jadi kapan kita merdeka?
Tanya diri sendiri peras otak masing-masing
Rasanya masih jauh di batas angan dan impian
Doa kita semua menyertai
Semoga ... semoga ... semoga segera terwujud !
Batam, Agustus 2010
... yi mei ...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar