menulis adalah sebuah terapi jiwa untuk mempertahankan kewarasan di tengah kemunafikan dunia
18 Juli 2010
Pahit Sebuah Kenangan
"Some say I'm going the wrong way . . . when it's just a way of my own . . . away from the rest."
Waktu trus beranjak ke bibir pagi
Mencumbu tiap detik sepintas lalu
Tak hiraukan iriku pada kebebasan
Tuk saling berbalas
Mencintai menit jam yang dia suka
Sesak kulihat pemandangan itu !
Terbakar aku dalam kenangan
Badai pitam gemuruh asmara
Hanya menyisakan ruam keping-keping
Hanyut menepi tanpa daya
Setelah habis apinya menari
Sebegitu berartikah sebuah rasa tersandang
Hanya jadi penghias anganku
Bukan angan miliknya
Nalar berujar,"Dasar bodoh !"
"Tapi aku cinta dia !!!" balasku tanpa sesal
Kucipta sendiri gua di dalam hati
Semua tertawa pongah tak peduli
Beralaskan nelangsa jiwaku ini
Meruah panen getir getah karma
Hujan tak sanggup basuh luka
Walau air mata tlah berhias darah
Tak ada yang berubah
Hanya diriku sembab
Terpekur kelu
Terbungkam pasrah menyatu setitik
Lelah ... sendiri ...
Menutup perlahan kembangan layar drama
Berharap waktu yang sembuhkan
Batam, 17 Juli 2010
... yi mei ...
Sumber gambar : http://deeplyauthentic.deviantart.com/art/My-Heart-s-Tattoo-109423166?qj=3&q=boost%3Apopular+in%3Aphotography+heart&qo=814
*diilhami para wanita bodoh yang memilih jadi korban*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
kalu hujan bisa membasuh luka, dokter ga laku dong wkwk
BalasHapus