menulis adalah sebuah terapi jiwa untuk mempertahankan kewarasan di tengah kemunafikan dunia
12 Juni 2010
Jenuh Mengapal di Kepala
Kaki waktu melangkah lambat sekali
Barisan rasaku timpang
Perlahan menghilang dari hati
Di satu sisi terasa sangat tenang
Di sisi lain ku terpuruk kehilangan
Aku bosan dengan dunia ini
Selalu dipenuhi kemarahan
Jerit tangis derita mereka yang disiksa
Tawa penuh kemenangan para penyiksa
Huhhh … letih dengan semua kemunafikan itu
Semua berlomba menjilat pantat penguasa
Bermuka manis di depan
Penuh protes dan gosip di belakang
Yang penting selamat, nomor satu di hati Bos!
Berlomba jadi hakim mengalahkan Yang Kuasa
Ketulusan ? Wahhh … jangan kautanya
Sudah wafat pindah dunia sejak lama
Apa otakku yang sudah mulai menggila?
Over dosis dengan kejenuhan
Emosi berontak loncat ke sana ke mari
Muak sampai ke ubun-ubun
Sampai akhirnya … apatis
Ya … jadi tumpul tanpa rasa
Aku ingin pergi menghilang dari sini
Ke pucuk gunung , ke dasar laut
Ke mana saja … ke antah berantah …
Atau hanya berdiam dalam tidur panjang abadi
Berusaha berdamai dengan hati ini
Sampai kutemukan kembali barisan rasaku
Menanti … menanti … dengan lidah kelu
Batam, 12 Juni 2010
- Bie -
Sumber gambar : http://essyexclusive.deviantart.com/art/Crazy-82324924?q=boost%3Apopular+in%3Aphotography+crazy&qo=58
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
sama Mel, lagi jenuh nih :D
BalasHapus