Minggu kemarin, Nanda terlibat dalam pertunjukan kelulusan ujian ballet pertamanya. Bidadari kecilku lulus ujian Royal Academy of Dance, Pre Primary. Dia akan menarikan Little Flower, salah satu tarian klasik yang akan dibawakan grupnya.
Pagi2 dia udah bergoyang2, nyanyi2 sambil mematut2 diri di cermin. Gaunnya warna putih, cantik dengan hiasan bunga2 kecil pink dan ungu di bagian dada, pinggang dan pita di ujung rok. "Mama, aku latihan dulu ya,"katanya sambil menyita HPku yang berisi lagu balletnya.
Begitu jam menunjukkan angka 11, dia bergegas mandi. Seperti di cerita2 dongeng saat putri mau ketemu pangerannya hehe... Aku ikut bersiap2 untuk mendandani wajah ayunya dan menyanggul rambut panjangnya ke atas. Mahkota cantik dengan bunga2 senada turut menghiasi puncaknya.
Duh kemayunya nonik kecil satu ini. Dia nggak mau pakai kacamatanya, dengan alasan, princess kan nggak ada yang pake kacamata haha... Iya, pakai contact lens kale.
Di mobil, dia duduk di bangku belakang dengan gelisah, "Kenapa, Non, kok diem aja sich ?" "Nanti kalo salah gimana?" Aku bedua suamiku berusaha menenangkan wajah ayu yang lagi manyun itu ... Ingatanku kembali ke masa kecil, saat pertunjukan ballet pertamaku. Aku masih ingat, bagaimana rasa gelisah itu menggelitiki perutku ... mules, keringat dingin, pokoknya nggak karuan deh. "Udah, tenang aja, tarik nafas panjang, anggap seperti saat latihan biasa. Yang penting keep smiling, jangan lupa tatap mata penonton, semua pasti berjalan lancar",kataku. Dia lebih tenang, manyunnya kurang sedikiiiiiit hehe... that's my girl.
Sesampai di gedung pertunjukan, dia sudah lupa akan kegrogiannya. Apalagi setelah bertemu dengan teman2nya. Dia langsung berlari, bergabung dengan yang lain, loncat ke sana ke sini. "Awas, Nak, ntar sanggulmu mbrodol lho", pekikku dalam hati.
Para orang tua murid duduk di meja2 bundar yang telah ditata di depan panggung. Kami menikmati tarian demi tarian, dengan penari yang cantik2, dari yang mungil sampai yang besar, dari yang kurus, sampai yang XXL ndutnya, sambil menikmati hidangan. Jangan tanya rasa hidangannya, aneh bin ajaib, nggak enak banget, nggak sesuai sama lidah Jowoku haha, ndesit sitik.
Pertunjukan utama ada operet yang terbagi atas tiga babak, dipersembahkan oleh anak2 yang lulus dengan nilai tertinggi distinction. Judulnya "Impian Menjadi Seorang Ballerina". Ceritanya tentang perjuangan seorang anak yang pengeeen sekali ikut ballet, tapi tidak diperbolehkan oleh ortunya. Sampai akhirnya dia berhasil meyakinkan ortunya, berlatih keras, dan bisa lulus dengan nilai tertinggi. Pesan moralnya bagus banget "Segala sesuatu bila dilakukan dengan kesabaran, semangat, rajin, dan tekun akan menghasilkan buah yang baik".
Tarian Little Flower akhirnya berhasil dibawakan Nanda dengan sangat baik, mataku tidak lepas darinya. Suamiku sibuk ke depan beralih profesi menjadi fotografer dadakan, berusaha merekam dari angle yang terbaik hehe... maklum amatiran. Tepuk tangan meriah mengakhiri tariannya, kami bangga sekali!
Di akhir acara, Ms Lala Salendu, National Administrator Royal Academy of Dance Indonesia, membagikan satu persatu piala serta sertifikat rapor gadis2 cilik tersebut. Nanda senang sekali, piala dengan ballerina pink di atasnya itu dibawanya sampai tertidur kelelahan... ngrokkk fiuhhhh ... zzzzzzzzz .... Dia kembali jadi Putri Aurora, karena ketusuk ujung piala, tertidur menunggu Sang Pangeran datang menciummya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar