16 Desember 2009

Surat Buat Sahabatku


Kau datang tak diundang
Tanpa kusadari kau mulai mengisi hidupku
Membuatnya indah dan berwarna
Dengan pesan-pesan pendek dan telepon konyolmu
Cerita mengenai hari-harimu juga milikku
Teman ngobrol yang menyenangkan
Selalu bisa membuatku tertawa
Aku menikmatinya …
Sampai suatu hari kau bilang suka padaku
Kusudah menduganya dari awal
Walau hanya dalam hati kecilku
Perhatianmu lebih dari sekedar sahabat
Aku merasa tersanjung, terima kasih atas cinta tulusmu
Tapi maaf, nggak boleh sayangku
Aku cuma bisa menganggapmu sahabat
Sebagai seseorang yang kusayang, bukan kucinta
Karena statusku sudah terikat
Biar cinta persahabatan yang ada
Lebih langgeng dan tidak akan menyakitkan
Semoga kita bisa mempertahankannya
Saling mengingatkan agar tetap di jalur yang benar
Hanya itu yang kupinta darimu …


14 Desember 2009

Selamat Malam Kawan

Tubuh serasa tak bertulang
Sungguh lelah malam ini
Luluh lantak terdera sehari
Tak sanggup berdiri lagi
Tuk membuka jendela hati
Memandang rembulan nan ayu
Kedip genit sang bintang
Tak sanggup lagi merayuku
Kurindu peraduanku
Tempat kutaruh kepala nan letih
Sejenak kumainkan dawai biolaku
Menghantar tidurmu di hening malam
Selamat malam kawanku sayang
Mimpi indah menyertaimu

Ngantuk

Terbang di antara awan
Melayang berkabut membelah waktu
Suara sekeliling menjadi keras
Tapi tetap tak jelas di telingaku
Menggema seperti dalam air
Celoteh orang, suara denting piring dan gelas
Di batas antara ada dan tiada
Di antara sadar dan tidak
Butuh belaian kafein sekarang
Ada yang berbaik hati kasih ke aku ngga?

Penantian Tak Berujung

Bagai sehelai daun terjatuh di atas air
Terbawa arus tanpa daya
Timbul tenggelam, ke atas ke bawah
Begitu juga hatiku saat ini
Sebentar senang, sebentar sedih
Sebentar bicara, sebentar terdiam
Sebentar merah, sebentar putih
Sebentar menari, sebentar mematung
Kupilih jadi pengamat saja
Mau sampai di mana kaubawa hati ini
Mau terbang ke angkasa
Atau tenggelam ke dasar sungai
Akankah terdengar nada indah
Atau sebaliknya jadi nyanyian sedih
Kudalam penantian tak berujung
Sendiri dalam gelap, menjelang pagi